Rabu, 30 April 2008

The Winner of Rome

ROMA— Pekan lalu, AS Roma berhasil memberi tekanan kepada capolista Inter Milan. Ini menyusul kemenangan Giallorossi 3-1 saat laga tandang ke Udinese. Beruntung, Inter yang bertanding beberapa jam kemudian dapat menggebuk Fiorentina 2-0. Marjin keduanya pun masih terpaku empat poin.

Di giornata 34, pressure Francesco Totti dkk tidak akan berkurang. Sebaliknya makin membesar. Penyebabnya lawan yang dihadapi Roma lebih ringan dibanding Inter.

Malam nanti, Roma menjamu Livorno di Stadion Olimpiade, Roma. Selain diuntungkan bermain dikandang, level Amaranto juga sekelas dibawah Roma. Terbukti, Livorno berada di posisi juru kunci klasemen sementara/ Sebaliknya, Inter harus melawan laga away menghadapi klub papan tengah Torino, Senin dini hari besok (21/4).

Diatas kertas, Il Lupi (julukan lain Roma) tentu diunggulkan. Berdasar 15 pertemuan di Roma, Livorno hanya sekali menang. Itu pun sudah lebih dari 60 tahun lalu atau tepatnya pada 1947. Selain itu, Amaranto juga hanya sekali menahan imbang yang dilakukan terakhir pada 1933.

Peforma pasukan Giancarlo Camolese juga anjlok dalam dua bulan terakhir ini. Dalam tujuh laga terakhir, Amaranto tidak pernah membukukan kemenangan. Bahkan dalam dua pekan terakhir, mereka selalu menelan kekalahan.

Meski demikian, allenatore Roma Luciano Spalletti tidak ingin anak asuhnya meremehkan Livorno. Karena itu, dia meminta Francesco Totti dkk tidak boleh lengah pada laga nanti. "Saya tidak ingin pemain melakukan kesalahan sedikitpun. Sekali saja tergelincir akan memberi peluang lawan," tuturnya seperti dilansir Goal.

Sementara itu allenatore Livorno Giancarlo Camolese mengakui sangat berat untuk meraih poin maksimal di Olimpico. Menurutnya kondisi Amaranto sudah menurun sejak dia menggantikan posisi Fernando Orsi, Oktober lalu.

"Saya minta maaf gagal membawa Livorno kembali di trek yang benar selama enam bulan ini," tuturnya.

Sejak kalah oleh Cagliari 2-1, pekan lalu, peluang Livorno bertahan di Serie A sangat tipis. Meski demikian, Camolese tidak ingin patah arang di sisa pertandingan ini. "Kami harus berjuang hingga secara matematis kami dikatakan terdegradasi," pungkasnya. (dio)